Rabu, 26 Maret 2014

Kenapa Gue Ngeblog (lagi)?

Halo Blog!

Di postingan sebelumnya kan gue udah ngasih alasan kenapa gue berhenti ngeblog. Dipercaya atau ngga itu terserah, toh itu alasan. Nah sekarang, gue mau bahas KENAPA gue mau ngeblog lagi. Gue dah lama berpikir buat balik ngeblog, tapi baru sekarang akhirnya gue menemukan banyak alasan yang mendukung gue.

Pertama, pada dasarnya MANUSIA ITU MAKHLUK SOSIAL. Suka sharing. Mana ada sih manusia yang ga pernah sharing? Caranya dengan berbagai sosmed, curhat langsung ke sahabat, atau ke ortu. Gue? Akhirnya milih blog. Dan waktu dulu gue punya pandangan kalo yang ngeblog itu cowo melankolis (kaya si Radit atau si Poconggg), ga punya temen apa? ga laki banget. Pandangan gue ternyata salah, kawan!

Oke, itu pandangan lama gue. Dan sekarang gue berhasil mematahkan pandangan lama itu. Karena human loves to share! Mungkin kalo majoriti cewe agak gampang, bisa curhat nangis-nangisan. Cowo ngga! Akhirnya kita cari pelarian untuk relaksasi pikiran dan emosi. Rokok, minum, boti, adalah contohnya. Toh setiap orang punya masalah masing-masing, dan punya cara lari dari masalah masing-masing. Gue? Akhirnya milih kembali ke blog. InsyaAllah konsisten dan ga haram yah.

Cerita-cerita ke bro yang dah akrab juga salah satu solusi sharing sih. Tapi di Perlis ini, maaf-maaf kawan, gue belum ketemu aja sih temen dengan POV yang sama, contoh brader-brader kayak Kambing, Tombus, Subsub, Kopat, Sar! atau Nyonyo. Pada akhirnya gue lebih sering diam. Dan di detik pada saat gue nulis ini, gue belom nelpon bundo atau bundo uni gue selama sebulan! Butuh banget sharing di tengah pusaran kesibukan ini!  

Kedua, SOCIAL MEDIA SUCKS. Widih. Langsung ke bagian paling frontal. Kenapa? Karena menurut gue, sosmed juga punya dampak negatif selain dampak positif tentunya. Lama-kelamaan, pengguna sosial media (termasuk gue) secara sadar ataupun ngga, mulai ngga jujur sama dirinya sendiri. Kita ngelakuin yang namanya PENCITRAAN. Tapi kalo ditelisik, apakah kita udah belajar pencitraan sejak pertama kali pake sosmed? Ngga! Coba inget, dulu waktu pertama kali bikin Facebook, pasti lo selalu posting hal-hal yang sincere, jujur, sesuai apa yang ditanya si Fb "What's on your mind?" dan kita secara jujur jawab "Aduh lagi mikirin dia nih" "Lapeer" atau semacamnya. Kita toh dulu ga peduli apa kata orang lain soal kita. Tapi namanya manusia, rasa dengki dan jijik pasti ada. Salah status dikit dikomen alay atau semacamnya. Nah, inilah yang bikin kita ga jujur sama diri sendiri. Akhirnya nge-post hal yang dikira-kira bakal di-like aja sama pengguna lain. Itu pencitraan! Terus, lama kelamaan kita pun merasa jijik kepada orang-orang yang posting secara kampungan, ngatain mereka alay, padahal kita dulu juga pernah alay! 

Masih di poin pertama, SOCIAL MEDIA SUCKS. Karena setelah fenomena pencitraan, ada fenomena lain. Fenomena jijik sama alay. Kita akhirnya mencari sosmed-sosmed baru, dari fb pindah ke twitter. Nah, Twitter pun membentuk fenomena tersendiri lho (menurut gue), yang gue namakan SEADANYA. Gara-gara cuma 140 karakter, user terpaksa menggunakan kata sehematnya. Semakin hemat semakin efisien dan efektif. Setuju sih. Tapi tau ngga sih kalo sikap ngirit dan seadanya itu berdampak ke kehidupan sosial kita di dunia nyata? Kita jadi jarang bertanya, jawab seadanya. Membentuk pribadi individualis secara ngga langsung. Menurut gue ini juga kurang baik. Terserah menurut kalian, hehe. 

Setelah itu, dari Twitter pindah ke Path. Orang-orang akhirnya sadar kalo di sosmed terbuka, orang lain bisa stalking, kepo-kepo dan tau karakter pengguna dari tweet/update statusnya. Merasa insecure, akhirnya pada pindah ke Path. Di path, kalo mau kepo ketauan. Dan jumlah teman terbatas. Kita jadi pilih-pilih teman. Gue pribadi suka banget pake Path, karena gue merasa jadi diri sendiri disana, bisa post suka hati, galau atau ejek-ejekan sesukanya, ga ada peraturan gak tertulis yang berlaku. Ngga pada pencitraan lah. Sampai akhirnya.... pindah ke poin terakhir.

Terakhir, ada si DIA. Akhirnya dia sign up ke Path. Dan kalo ada dia di Path, gue kayaknya ga bisa jadi diri sendiri deh. Kayaknya harus pencitraan juga deh. Kayaknya harus sering-sering repath postingan galaunya Rama deh. Ga jadi diri sendiri lagi deh. Yaudah, balik ke blog deh. Udah. Gitu aja.

Sampai jumpa di posting berikutnya! Dicek juga @PPI_UniMAP soalnya tweetnya keren-keren!


"Alay adalah sebuah proses menuju kedewasaan" - Raditya Dika

1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Gw hanya orang biasa yang ingin hidup dengan cara yang nggak biasa